Mantan Gubernur NTB, TGB, Ajak Masyarakat Kedepankan Akhlaqul Karimah Sikapi Perbedaan Pilihan Politik

Jember Hari Ini – Tuan Guru Bajang alias Teguh Muhammad Zainal Majdi, mantan Gubernur NTB mengajak masyarakat mengedanpan akhlaqul karimah dalam menyikapi perbedaan pilihan politik. Karena bangsa ini, menurut Zainal Majdi, sedang defisit akhlaqul karimah. Hal ini nampak jelas dari umpatan dan fitnah yang merajalela karena perbedaan pilihan politik.

Demikian disampaikan Tuan Guru Bajang (TGB), Ketua Umum Alumni Al-Azhar, dalam seminar kebangsaan dan silaturahim masyayikh se-tapal kuda, dengan tema internalisasi aswaja dalam mengawal NKRI. Zainal Majdi mencontohkan minimnya kepedulian saat terjadi aksi terorisme yang menewaskan 50 orang muslim di masjid Selandia Baru. Padahal ribuan rakyat Selandia Baru melakukan aksi solidaritas terhadap korban, dipimpin oleh Perdana Menteri Selandia Baru. Mereka berusaha menjaga dan memberi rasa aman kepada warga muslim yang tengah menjalankan ibadah. Saat ada ormas Islam melakukan aksi solidaritas, dengan mengirimkan kadernya saat umat Nasrani menjalankan ibadah, justru dihujat habis-habisan. Bahkan sampai dinilai menggadaikan akidahnya. Di tahun politik ini, tidak sedikit diantara kita yang akhlaknya turun sehingga hobi menghujat dan mengumpat ulama hanya karena perbedaan politik. Banyak masyayikh yang memiliki keilmuan dan kezuhutan yang tinggi, dikatakan sebagai bukan ulama yang lurus. Kekayaan berharga yang seharusnya miliki orang Islam ternyata sudah hilang sehingga Profesor Quraish Shihab menulis buku “Yang Hilang dari Kita, Akhlak”. Karena itu, dia mengajak masyarakat supaya kembali kepada ajaran ahlussunnah wal jamaah. Sebab, semua hujatan dan ujaran kebencian bukan tradisi ahlussunnah waljamaah.

Sementara KH. Afifuddin Muhajir, ahli fiqih dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo-Situbondo menyampaikan hasil mukernas NU yang ditentang sekelompok orang, karena perbedaan pilihan politik. (Hafit)

Comments are closed.