Aktivis FORMAT Gelar Tahlil dan Yasinan di DPRD Sebagai Bentuk Keprihatinan Matinya Lembaga Legislatif di Jember

Jember Hari Ini – Sejumlah aktivis Forum Masyarakat Tertindas (FORMAT), Kamis pagi, menggelar tahlil dan yasinan di depan gedung DPRD Jember. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas matinya lembaga legislatif di Kabupaten Jember.

Koordinator Forum Masyarakat Tertindas, Kustiono Musri, menjelaskan, beberapa waktu lalu menyebar rekaman video Bupati Jember, Faida, saat mengkampanyekan suaminya sebagai caleg Partai Nasdem di Desa Gambiran Kecamatan Kalisat. Dalam video tersebut bupati mengatakan, penyebab tidak harmonisnya hubungan dirinya dengan DPRD karena Bupati Faida tidak mau memberikan suap untuk pengesahan APBD. Kustiono menilai statement tersebut merupakan tudingan 50 orang anggota dewan meminta suap saat pembahasan APBD. Sayangnya sejauh ini hanya Fraksi Kebangkitan Bangsa dengan 8 anggota fraksi yang dengan tegas membantah tudingan suap tersebut. Sedangkan 42 orang anggota dewan lainnya justru memilih diam, seakan-akan membenarkan tudingan Bupati Faida tersebut. Kustiono mengaku khawatir tudingan Bupati Faida ini akan berdampak terhadap peningkatan angka golput karena masyarakat tidak percaya terhadap lembaga legislatif. Kustiono justru menilai secara tidak langsung statement bupati tersebut mendelegitimasi pemilu.

Selain menggelar aksi di gedung DPRD, Kustiono juga berencana melaporkan persoalan ini ke bawaslu dan polisi. Sebab ajakan masyarakat untuk golput ada ancaman pidananya. (Fian)

Comments are closed.