Jember Hari Ini – Ditengah merosotnya harga padi varietas legowo di pasaran turun drastis, namun harga padi organik tetap tinggi di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Bahkan padi organik mencapai Rp 5.500,- per kilogram.
Menurut petani sekaligus pemilik usaha padi organik di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe, Rudianto, harga padi organik relatif stabil, tidak tergantung cuaca dan panen raya. Sebab, padi organik pangsa pasarnya sudah jelas. Meski musim penghujan, dia tetap melayani pembelian gabah organik karena dia memiliki mesin pengering gabah. Menurut Rudianto, kelompok tani di desanya memproduksi 3 jenis beras, yakni beras hitam, beras merah, dan beras putih. Padi beras hitam dan merah dijual seharga Rp 6 ribu per kilogram. Sedangkan padi beras putih seharga Rp 5.500,- per kilogram. Petani beras organik di desanya tetap bisa meraih keuntungan meski harga beras dipasaran relatif turun.
Rudi juga menyinggung tentang merosot nya harga padi jenis legowo karena kurang disukai produsen dan konsumen. Padi jenis legowo meski produktivitasnya tinggi, namun sulit mencari pembeli. Sebab berasnya kurang menarik dan rasa kurang disukai konsumen. Selain itu, padi jenis legowo seringkali hancur saat digiling. Rudianto menyarankan petaniĀ tidak menanam padi jenis tersebut. (Hafit)