Audiotorial “Pemilu dan Kedewasaan Politik”

Ketua Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE), Ali Masykur Musa, minta masyarakat mempercayakan proses penghitungan suara kepada KPU. Selanjutnya, pihak-pihak yang merasa tidak puas, Ali Masykur Musa menyeru agar menyalurkan ketidakpuasannya secara konstitusional. Pada kesempatan yang sama Ali Masykur Musa menyampaikan, pemilu serentak baru pertama kali dilaksanakan, sehingga di sana-sini ada hal-hal yang patut dievaluasi. Ali Masykur juga menyingung partisipasi pemilih yang menurutnya bisa dilihat sebagai prestasi penyelenggaraan pemilu 2019. Karena itu, setiap kejadian yang menyertainya hendaknya disikapi dengan kedewasaan politik.

Ali Masykur benar, pelembagaan politik ditandai dengan kedewasaan politik. Kedewasaan politik adalah ciri utama masyarakat yang berperadaban atau berkebudayaan. Civilized kata orang pintar. Kedewasaan politik juga merupakan syarat utama pelembagaan politik. Politik yang melembaga adalah politik yang di dalamnya terdapat komitmen menjalankan sepenuhnya kesepakatan umum. Kaum cerdik pandai menyebutnya dengan istilah general agreement.

Dengan begitu, jika ada yang menyeru tentang pentingnya kedewasaan politik, maka pertanyaan yang mengikutinya adalah sejauh mana kesepakatan umum dijunjung tinggi. Namanya saja kesepakatan umum, maka yang berkomitmen menjunjung tinggi adalah semua pihak. Tidak bisa misalnya yang satu dituntut mematuhi dan mentaati kesepakatan umum, sementara yang satu lagi justru menabraknya.

Begitulah, maka kedewasaan politik adalah syarat yang mesti dipenuhi semua pihak. Kalau warga diminta percaya kepada penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu, maka lembaga itu mesti memperlihatkan kedewasaannya. Kedewasaan politik yang menempatkan kepentingan umum di posisi paling atas ketimbang kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Begitu pula dengan peserta pemilu, juga mesti memperlihatakan kedewasaannya. Kedewasaan politik yang ditandai dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap kesepakatan umum dan aturan main yang menyertainya. Menjauhi dan menghindari cara-cara tak terpuji. Bersamaan dengan itu, lembaga penagak aturan mempertontonkan ketegasan dan ketentralannya.  Pendek kata seluruh elemen harus berfungsi sebagai mestinya. Seluruh elemen mematuhi dan menaati aturan main. Jika semua syarat itu dipenuhi dan tepenuhi, maka pelembagaan politik yang berperadaban tercipta. Lalu semua bisa berharap pemilu menjadi legacy atau warisan berharga bagi generasi berikutnya. (Aga)

 

Comments are closed.