Jember Hari Ini – Aksi demo mahasiswa jalan terus. Selasa siang, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jember menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Jember. Mereka menolak rancangan undang-undang yang hingga saat ini masih dibahas di DPR RI.
Koordinator aksi, Andi Saputra, mengatakan, aksi yang digelar aliansi mahasiswa ini merupakan aksi lanjutan yang digelar minggu pekan lalu. Mereka meminta agar 7 tuntutan mahasiswa diteruskan kepada anggota DPR pusat. Tuntutan mahasiswa diantaranya, menolak Rancangan Undang-Undang Pertanahan, mendesak pemerintah pusat segera menanggulangi bencana dan menyelamatkan korban korporasi pembakaran hutan, mencabut izin perusahaan besar perkebunan, serta mendesak pemerintah menerbitkan PERPPU terkait Undang-Undang KPK. Mahasiwa juga meminta pemerintah menarik komponen militer, mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM, membuka ruang demokrasi seluas-luasnya di Papua, menuntaskan pelanggaran HAM dan mengadili penjahat HAM, serta mendesak presiden untuk menerbitkan PERPPU terkait Undang-Undang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan. Andi juga mengecam tindakan oknum kepolisian yang melakukan tindakan represif kepada mahasiswa yang melakukan demonstrasi sehingga mengakibatkan beberapa orang meninggal dunia. Sesuai Peraturan Polri Nomor 16 Tahun 2006 tentang pengendalian massa, polisi tidak boleh menggunakan senjata atau peralatan saat menghalau massa ketika kondisi aman.
Aksi demonstrasi sempat memanas karena mahasiswa tidak diperbolehkan masuk ke gedung DPRD sehingga terjadi aksi saling dorong. (Fian)
