Data 22 Persen Mahasiswa UNEJ Terpapar Radikalisme Hasil Studi Pemetaan Tahun 2017 Lalu

Jember Hari Ini – Data 22 persen mahasiswa Universitas Jember terpapar radikalisme adalah benar. Data tersebut merupakan hasil studi pemetaan yang dilakukan dengan sasaran 15 ribu mahasiswa Universitas Jember tahun 2017 lalu. Hal ini ditegaskan Kepala Bagian Humas Universitas Jember, Agung Purwanto, saat pers rilis di gedung rektorat Universitas Jember, Selasa pagi. Dalam forum tersebut, Universitas Jember juga mendatangkan Ketua Tim Pemetaan Pemikiran Agama tahun 2017 lalu, Ahmad Munir.

Agung menjelaskan, data 22 persen mahasiswa Universitas Jember terpapar paham radikalisme merupakan hasil pemetaan, bukan survei ilmiah sehingga tidak bisa digeneralisir kepada seluruh mahasiswa Universitas Jember. Data tersebut, kata Agung digunakan dalam rangka perencanaan program Universitas Jember untukĀ  program deradikalisasi sehingga mahasiswa Universitas Jember yang diduga terpapar radikalisme bisa segera ditangani. Universitas Jember melalui Lembaga Pengembangan Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP3M) sudah melakukan upaya pencegahan berdasarkan data tersebut. Diantaranya dengan melakukan pengetatan penerimaan rekrutmen dosen pengantar ilmu agama, pemberian mata kuliah terkait wawasan kebangsaan.

Sementara Ketua LP3M Universitas Jember, Ahmad Taufik, menegaskan, tidak ada perbedaan data rilis UNEJ dengan data penelitian yang disampaikan saat Festival HAM beberapa hari yang lalu. Bahkan, Taufik mengaku sudah menyampaikan secara utuh data hasil studi pemetaan tersebut kepada seluruh peserta yang hadir. Mengenai data yang bersifat internal, Taufik mengakui benar. Namun karena data tersebut diperoleh dari hasil penelitian LP3M, maka sebagai ketua lembaga dia berhak menyampaikan kepada masyarakat. Meski dia tidak menjabarkan secara detail karena khawatir berdampak pada nama baik lembaga. Taufik berharap dengan pemaparan data tersebut seluruh pimpinan Universitas Jember, baik dekan maupun rektor serta pihak terkaitĀ  bersama-sama membantu untuk melakukan deradikalisasi di lingkungan Universitas Jember. (Fian)

Comments are closed.