Audiotorial “UNEJ dan Isu Radikalisme”

Gegara memublikasikan data internal peta radikalisme Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember dicopot dari jabatannya. Dalam serah terima jabatan Ketua LP3M dari Pejabat lama kepada Pejabat baru, Rektor Universitas  Jember, Mohammad Hasan, mengatakan data peta mahasiswa terpapar radikalisme sudah disepakati tidak untuk dipublikasikan. Data itu, tambah Mohammad Hasan, untuk keperluan internal yang ditindaklanjuti dengan upaya pencegahan. Apalagi, data tersebut belum bisa dibilang benar-benar valid lantaran metodanya lebih merujuk pada studi pemetaan. Publikasi data internal itu menurut Hasan berpotensi menimbulkan kekhawatiran masyarakat, lebih-lebih orang tua mahasiswa.

Pada waktu yang hampir sama PMII Komisariat Unej mendesak Rektor Unej membentuk tim khusus untuk mengidentifikasi penyebar radikalisme di kampus. Identifikasi meliputi  bukan hanya mahasiswa, melainkan juga dosen dan karyawan.

Begitulah situasi Unej sekarang, sedang dihangatkan  isu radikalisme. Sebagian besar, kalau tidak semua, sepakat radikalisme harus dicegah. Secara umum radikalisme dipahami sebagai paham yang menghendaki perubahan dengan cara-cara ekstrim. Sedang perubahan yang dilakukan secara ekstrim dianggap selalu melahirkan kekacauan baru. Karena itu, radikalisme harus dicegah.

Dalam perspektif seperti ini sepertinya tidak ada yang tidak serujuk dan tidak sepakat. Radikalisme mesti dicegah.    Radikalisme bisa menyusup kapan saja dan di mana saja. Termasuk perguruan tinggi. Radikalisme bisa memapari siapapun. Maka harapannya adalah isu yang lagi hangat dan  berkembang di Unej didorong dan dilatar belakangi semangat mencegah radikalisme. Bukan komodikasi isu yang dikemas untuk kepentingan dan keperluan sesaat. (Aga)

 

 

 

Comments are closed.