Ratusan GTT-PTT Bersama PGRI Jember Minta Panitia Angket Selidiki Persoalan Pendidikan

Jember Hari Ini – Ratusan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) bersama PGRI Cabang Jember menggelar istighosah di gedung DPRD Jember, Rabu siang. Mereka meminta Panitia Angket menyelidiki persoalan pendidikan di Kabupaten Jember.

Ketua PGRI Cabang Jember, Supriyono, menegaskan, beberapa persoalan pendidikan di Jember terjadi akibat kebijakan Bupati Faida. Diantaranya persoalan honor Guru Tidak Tetap, penataan Guru Tidak Tetap, penempatan PNS guru SD dan SMP negeri, serta kenaikan pangkat PNS guru. Ratusan GTT-PTT juga kembali mempertanyakan kenapa Kabupaten Jember yang tidak mendapatkan kuota CPNS tahun 2019 lalu. Padahal kuota CPNS daerah sangat ditunggu oleh GTT-PTT yang umurnya hampir mencapai syarat batas maksimal pendaftaran CPNS.

Supriyono menegaskan, hingga saat ini belum ada persoalan pendidikan yang berhasil diselesaikan secara tuntas. Bahkan Bupati Faida tidak pernah menyampaikan klarifikasi saat ditanyai oleh Guru Tidak Tetap melalui PGRI Cabang Jember. PGRI Cabang Jember mencatat hingga saat ini ada 4 orang Guru Tidak Tetap mengalami kecelakaan karena SK penempatan yang jauh dari rumah tinggal. Bahkan 2 orang Guru Tidak Tetap meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Selain itu, sejumlah PNS guru terhambat kenaikan pangkatnya karena Bidang Kepegawaian di Dinas Pendidikan dihapus berdasarkan Perbup terkait SOTK yang hingga saat ini belum dicabut oleh bupati.

Supriyono mendesak DPRD Jember untuk juga meminta klarifikasi kepada Pemkab terkait persoalan pendidikan di Jember. Mereka juga mengusulkan perubahan kebijakan terkait penentuan honor Guru Tidak Tetap sehingga kesejahteraan Guru Tidak Tetap bisa meningkat dan kegiatan belajar mengajar bisa maksimal. (Fian)

Comments are closed.