Jember Hari Ini – Satlantas Polres Jember meminta orang tua mengawasi putra-putrinya, jangan sampai terlibat balap liar. Sebab aksi balap liar selain mengganggu ketertiban umum juga membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Menurut Kasatlantas Polres Jember, AKP Edwin Nathanael, sedikitnya ada 55 sepeda motor yang diamankan polisi karena diduga terlibat aksi balapan liar. Bahkan dalam beberapa kasus dalam tabrak lari, ada pelaku yang masih berstatus pelajar. Karena itu, Satlantas melakukan pembinaan tidak hanya kepada pelaku yang terlibat balap liar tetapi juga terhadap orang tua pelaku balap liar. Satlantas Polres Jember memandang perlu menggelar tausiah bagi 55 pelaku balap liar yang terjaring polisi dengan didampingi orang tua masing-masing dengan mengusung tema” Tausiah Tertib Berlalu Lintas dalam Rangka Menekan Balap Liar di Kabupaten Jember”. Langkah ini adalah upaya inovasi Satlantas Polres Jember untuk membudayakan tertib berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Selain itu, kehadiran dalam kegiatan tausiah ini juga menjadi syarat pengambilan sepada motor yang terjaring operasi balap liar. Edwin mengimbau masyarakat supaya tidak mengotori Jember dengan aksi balap liar. Selain itu, orang tua harus memantau putera-puterinya jika tidak pulang hingga larut malam.
Hal senada ditegaskan pengelola Rumah Sakit DKT Jember, Mayor Samto. Mayor Samto menceritakan peristiwa getir, saat bertugas di Jakarta. Putera temannya meninggal dunia karena kecelakaan saat balap liar. Kegiatan balap liar juga sangat mengganggu lingkungan. Apalagi aksi balap liar itu dilakukan di Jalan PB Sudirman sehingga sangat menggangu pasien Rumah Sakit DKT Jember. (Hafit)