Jember Hari Ini – Dua orang petugas haji Kabupaten Jember harus menjalani isolasi di ruang perawatan khusus di RSD dr. Soebandi Jember karena menderita sakit setelah menjalani pelatihan penyelenggaraan ibadah haji di Surabaya, Senin 9 Maret hingga Rabu 18 Maret lalu.
Menurut Kepala Seksi Haji Dan Umroh Kantor Kementrian Agama Di Jember, Muhammad Tholabi, ada 20 petugas haji Kabupaten Jember yang terdiri ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, dan para medis. Mereka telah mengikuti pelatihan penyelenggaraan ibadah haji terintegrasi di Surabaya bersama petugas haji kabupaten-kota di Jawa Timur. Ternyata sejumlah peserta pelatihan dari beberapa kabupaten-kota di Jawa Timur positif terjangkit covid 19. Kantor Kementerian Agama meminta semua petugas haji menjalani screening di rumah sakit. Ternyata 2 diantara 20 orang tersebut harus menjalani isolasi di RSD dr. Soebandi Jember. Namun sejauh ini belum diketahui pasti, apakah mereka positif terjangkit Covid-19 atau tidak, yang jelas mereka harus menjalani perawatan dan isolasi di ruang khusus RSD dr. Soebandi Jember.
Tholabi menambahkan, kedua Pasien Dalam Pengawasan tersebut diduga tertular peserta atau instruktur yang positif Covid-19 saat mengikuti latihan di Surabaya. Apalagi informasi dari Pemprov Jatim, salah seorang peserta pelatihan dari kota Kediri meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.
Sementara Direktur RSD dr. Soebandi Jember, dokter Hendro Soelistijono, menegaskan, semua data terkait Pasien Dalam Pengawasan sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Jember. Sebab pihak rumah sakit dilarang membuka identitas pasien tersebut. Pihak rumah sakit hanya bisa menyampaikan data pasien yang dirawat dan yang sudah sembuh. (Hafid)