Audiotorial “Jaring Pengaman Sosial”

Dewan Wisata Jember tidak menyoal tempat wisata ditutup sepanjang Pemerintah Daerah  memberi jaminan sosial kepada warga yang bekerja di sektor wisata. Ketua Dewan Wisata Jember, Febrian Ananta, mengakui wabah virus corona sangat memukul sektor pariwisata. Dalam keadaan terpukul sulit untuk mengajak  seluruh pelaku usaha di sektor ini menutup usahanya. Alasannya, sektor ini melibatkan banyak pekerja. Karena itu, tandas Febri, sektor pariwisata bisa tutup total jika pemerintah menyediakan jaring pengaman sosial bagi pekerja di sektor ini

Begitulah, wabah virus Covid 19 menghadapkan kita pada pilihan teramat sulit. Beraktifitas atau tidak sama-sama beresiko. Jika beraktifitas berarti berpotensi membuka celah penyebaran virus Covid 19. Sebaliknya, jika tidak beraktifitas maka urusannya menyangkut hajat dan kelangsungan hidup para pekerja dan keluarganya. Maka, bisa diterima akal jika ada harapan akan kehadiran Pemerintah sebagai representasi Negara.

Negara sejatinya sudah menyiapkan skema jaring pengaman sosial. Tetapi mengandalkan sepenuhnya pada jaring pengaman yang disiapkan  negara sepertinya belum akan mengurai persoalan secara keseluruhan. Maka, memobilisasi segenap kemampuan yang dimiliki bangsa adalah pilihan yang masuk akal. Semua elemen mesti bergerak menciptakan katup-katup pengaman. Orang pintar menyebutnya safety valve.

Bangsa ini sesungguhnya sudah teruji. Tatkala bencana menimpa negeri ini semua tergerak dan bergerak mengulurkan tangan dengan proyek dan program kemanusiaannya.

Sekarang, memang benar, hampir semua sektor terpukul. Tetapi itu bukan berarti tidak mungkin memobilisasi kemampuan yang tersisa. Di beberapa tempat ada warga yang memperlihatkan contoh sederhana dengan menggantungkan beberapa bungkus mie instans di pagar rumah. Warga yang lain bahkan mendatangi orang-orang yang terdampak wabah corona dengan aksi bagi-bagi sembako dan makanan siap santap.

Kita memang seperti sedang dihadapkan pada buah simalakama. Dimakan ibu mati, tak dimakan bapak mati. Jawaban satu-satunya adalah optimisme. Optimisme bahwa kebersamaan adalah kunci bagi ikhtiar mengakhiri wabah Covid 19.

(Aga)

Comments are closed.