Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember menggelar simulai Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota). Simulasi dimaksudkan sebagai upaya antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang bisa saja muncul ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di Jember. Wakapolres Jember, Kompol Wendy Saputra, menerangkan, berbagai kemungkinan bisa muncul tatkala PSBB diberlakukan. Kemungkinan terburuknya adalah kekacauan. Kekacauan yang timbul sebagai dampak covid 19 dan pemberlakukan PSBB maupun kekacauan by design alias kekacauan yang sengaja dirancang oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan tertentu pula.
Berbagai kemungkinan atau dampak memang bisa saja muncul. Sekarang saja wabah covid 19 sudah berdampak terhadap aktifitas sosial ekonomi. Ekonomi lesu. Pendapatan dan penghasilan masyarakat merosot. Hampir seluruh sektor industri dan usaha terpukul. Kabar PHK dan merumahkan pekerja sudah bermunculan. Bisa dibayangkan apa jadinya andai Pemerintah tidak menyiapkan skema jaring pengaman sosial dan kebijakan insentif yang bisa sedikit meringankan beban masyarakat serta sektor industri dan usaha. Bisa dibayangkan apa jadinya andai ketersediaan kebutuhan warga selama periode jaga jarak pisik berlangsung tidak terpenuhi. Bisa dibayangkan apa yang terjadi andai ada pihak-pihak yang demi meraup keuntungan memanfaatkan kesempatan dengan taruh misalnya menimbun barang kebutuhan masyarakat.
Begitulah, maka bisa diterima nalar kalau Forkopimda Jember menggelar simulasi Sistem Pengamanan. Tetapi simulasi sepertinya akan lebih sempurna jika disertai dengan menyiapkan skema jaring pengaman sosial. Akan lebih sempurna jika simulasi itu dilengkapi rencana yang menggambarkan tersedianya katup-katup pengaman. Polres Jember kabarnya sudah dan sedang menjalankannya. Ribuan karton mie instan dan tidak kurang dari 10 ton beras disiapkan untuk dibagikan kepada warga yang terdampak secara ekonomi akibat wabah covid 19.
Pendek kata, simulasi itu mesti komprehensif, menyeluruh, sehingga meliputi berbagai aspek dan perspektif. Berbarengan dengan itu, yang tak kalah pentingnya adalah membangun dan kemudian menjaga kedisiplinan dalam menjalankan protokol pencegahan visrus covid 19. (Aga)