Jember Hari Ini – Warga Kelurahan Kepatihan Kecamatan Kaliwates menyayangkan Pemkab Jember yang tidak terbuka soal informasi penyebaran virus corona. Akibatnya warga tidak melakukan upaya pencegahan secara maksimal.
Diketahui Selasa malam, warga Kelurahan Kepatihan Kecamatan Kaliwates yang baru berumur 14 tahun dikabarkan positif corona virus dan dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19. Anak tersebut tertular dari ayahnya yang meninggal dunia dengan status Orang Dalam Pemantauan dan positif corona dari hasil rapid test. Warga kelurahan kepatihan, sekaligus Ketua RW, Achmad Ireng Maulana, menuturkan, warga terkejut setelah menerima informasi tersebut Selasa malam. Sebab 8 April lalu ayah anak tersebut meninggal dunia, namun dikabarkan negatif corona oleh Pemkab Jember sehingga warga sekitar tidak terlalu khawatir, dan meminta keluarga tersebut melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Setelah menjalani karantina mandiri selama 14 hari, keluarga tersebut sudah bersosialisasi dengan warga sekitar karena tidak ada indikasi terpapar virus corona. Setelah anak yang baru duduk di bangku smp tersebut dijemput ambulans Selasa malam, warga terkejut karena baru mengetahui bahwa anak tersebut positif corona akibat tertular dari ayahnya yang meninggal. Maulana menyayangkan karena Pemkab Jember tidak terbuka kepada masyarakat terkait informasi penyebaran virus corona.
Sementara Lurah Kepatihan Kecamatan Kaliwates, Sutik, menegaskan, pihak kelurahan sudah menyampaikan informasi sesuai dengan petunjuk Bupati bahwa warga yang meninggal 8 April lalu tersebut negatif corona sehingga dirinya berani menyampaikan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir. Sutik mengaku baru mengetahui ternyata ayah anak tersebut positif corona dan akhirnya menularkan virus kepada anaknya. Sutik meminta warga tidak resah karena petugas puskesmas sudah melacak siapa saja yang sudah melakukan kontak langsung sehingga bisa menjalani rapid test.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Jember, Gatot Triyono, mengaku tidak tau terkait informasi warga Kepatihan yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut. Namun situs resmi Pemkab Jember menyatakan kasus ke-10, yakni pelajar SMP warga Kecamatan Kaliwates merupakan anak dari ODP yang meninggal dunia dengan hasil rapid test positif Covid-19. Setelah dilakukan pengambilan sampel SWAP, anak yang baru berumur 14 tahun tersebut dinyatakan positif covid 19. (Fian)