Audiotorial “Normal Baru”

Pandemik Covid 19 belum benar-benar melandai. Kapan melandai juga masih berupa prakiraan. Tetapi normal baru (new normal) sudah dan sedang dimatangkan konsep operasionalnya. Beberapa daerah ada yang mulai menyosialisasikan, bahkan menjalankannya. Banyuwangi misalnya, sudah mengampanyekan lewat media sosial tentang kesiapan daerah itu menjalankan kebiasaan baru. Fokusnya sementara ini adalah sektor pariwisata.

Bisa dipahami mengapa Banyuwangi mendahulukan kampanye konsep kebiasaan baru sektor pariwisata. Sebabnya  bisa diduga karena bagi Banyuwnagi pariwisata adalah sektor ekonomi unggulan. Sektor ini dianggap sudah terbukti mengungkit sektor lainnya. Sektor ini terbukti menghidupkan ekonomi rakyat bahkan mengubah 180 derajat persepsi Banyuwangi.

Tetapi, soal penonjolan isu yang dikampanyekan adalah soal teknis. Intinya adalah konsep kebiasaan baru harus segera dirancang. Pemerintah pusat kalau tidak keliru memberi ruang kepada daerah untuk menyesuaikan konsep new normal yang dirancangnya sesuai kebutuhan daerah bersangkutan. Jika dalam konsep kebiasaan baru Banyuwangi menonjolkan sektor pariwisata itu juga bisa diduga karena  sektor yang paling terdampak adalah sektor  ekonomi. Sedang sektor pariwisata dianggap sebagai sektor penggerak roda ekonomi, selain barangkali pertanian. Karena itu, pelancong dari dalam dan luar negeri mesti diyakinkan bahwa Banyuwangi memberi rasa aman. Aman dari transmisi bukan saja virus covid 19, tetapi juga virus-virus membahayakan yang lain.

Begitulah, maka harapannya adalah Jember juga sudah merancang dan menyiapkan konsep hingga rencana aksi tentang kebiasaan baru pasca pandemik covid 19. Konsep itu mesti menjawab persoalan yang ditimbulkan pendemik covid 19. Yang lebih penting lagi, konsep itu bisa meyakinkan siapa saja bahwa penentu kebijakan di Jember memberikan jaminan yang meliputi rasa aman dan kepastian bagi rakyat dan dunia usaha.  Konsep yang juga jelas arahnya bagi keperluan pemulihan ekonomi. Termasuk tentu  saja konsep yang menyangkut kebijakan realokasi dan redistribusi anggaran. Sebegitu rupa sehingga  keluh kesah seperti yang dialami penjahit yang mengerjakan proyek pengadaan masker bisa dihindari. (Aga)

 

  

Comments are closed.