Jember Hari Ini – Meski alokasi anggaran penanganan Covid-19 tertinggi di Indonesia, namun Lingkaran Survei Indonesia (LSI) justru memberikan rapor merah kepada Pemkab Jember. Hasil survei yang dilakukan LSI justru warga Jember tidak puas dengan penanganan Covid-19 di Kabupaten Jember.
Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia, Rully Akbar, menjelaskan, survei ini dilakukan karena setelah proses refokusing alokasi anggaran penanganan Covid-19 di Jember tertinggi se-Indonesia sebesar Rp 479 miliar. Catatan dari hasil survei diantaranya, lebih dari 50 persen warga Jember tidak menerima bantuan dari Pemkab, sementara lebih dari 50 persen warga kondisi ekonominya memburuk akibat pandemi covid 19. Padahal, lanjut Rully, kekhawatiran warga Jember terkena dampak Covid-19 sangat tinggi, lebih dari 70 persen. Sementara tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Bupati dalam menangani Covid-19 dibawah 50 persen, dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemkab Jember juga dibawah 50 persen. Padahal, biasanya ukuran masyarakat bisa dikatakan puas terhadap kinerja minimal 70 persen. Jika hasil survei penilaian kerja dibawah 50 persen, maka patut dipertanyakan.
Lembaga survei yang dipimpin Denny JA ini memberikan sejumlah rekomendasi, diantaranya distribusi bansos harus tepat sasaran, upaya pemulihan ekonomi, dan upaya menyelesaikan konflik dengan DPRD Jember. (Fian)