KNKT Rekomendasikan Jalur Keselamatan Rem Blong di Jalan Raya di Wilayah Silo

Mohammad Wildan (dua dari kiri) saat memberikan paparan tentang pentingnya jalur keselamatan rem blong di wilayah Silo.

Jember Hari Ini – Menyusul kecelakaan akibat rem truk Fuso blong yang menewaskan 5 orang korban di jalan raya Desa Sempolan Kecamatan Silo, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan untuk membuat jalur keselamatan rem blong.

Menurut investigator senior KNKT, Mohammad Wildan, jalur turun mulai dari Gunung Gumitir sampai lokasi kecelakaan merupakan jalur ekstrim sehingga rawan terjadi rem blong. Terutama kendaraan besar dengan muatan berat karena panjang jalur turun lebih dari 15 kilometer. Berdasarkan hasil pantauan KNKT, mulai Gunung Gumitir hingga lokasi kejadian sekitar 15 kilometer jalan menurun, tidak dilengkapi rambu-rambu atau pembatas jalan maupun jalur keselamatan. Menurut Wildan,  idealnya sejauh 1,5-2 kilometer di jalur menurun ada jalur keselamatan atau tempat pemberhentian khusus untuk kendaraan yang mengalami rem blong sehingga ketika ada kendaraan yang mengalami rem blong bisa diantisipasi dengan melintas di jalur tersebut. Wildan melihat tidak ada jalur keselamatan di sepanjang jalan tersebut sehingga ketika ada kendaraan yang mengalami rem blong, berakibat kecelakaan fatal. Karena itu, pemerintah harus memenuhi kebutuhan jalur keselamatan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, KNKT menilai kecelakaan akibat rem blong di Desa Sempolan Kecamatan Silo akibat kesalahan pengemudi dalam  mengoperasionalkan truk Fuso tersebut. Pengemudi truk juga sering menginjak rem untuk  mengurangi kecepatan karena jalur menurun. Akibatnya, tekanan angin rem habis digunakan untuk mengerem dan klakson telolet yang menggunakan tabung angin yang sama. (Hafid)

Comments are closed.