Pilkada memasuki tahap pendaftaran paslon Bupati-Wakil Bupati. Dengan begitu, pelaksanaan coblosan makin dekat. Warga bisa diduga sudah mengantongi kriteria. Kriteria calon pemimpin yang akan dipilih saat coblosan nanti. Kriterianya, ini juga kira-kira, tidak seperti yang sudah-sudah. Yang sudah-sudah situasinya normal. Sekarang situasinya bisa dibilang sedang krisis akibat pandemi. Yang dibutuhkan bukan pemimpin yang hanya punya kecakapan manajerial. Managerial skill kata kaum cerdik pandai.
Pemimpin hasil pilkada 2020 adalah pemimpin di masa krisis. Krisis yang belum ketahuan kapan berakhirnya. Kecakapan manajerial, harus diakui, sangat penting. Apalagi bagi pemimpin daerah. Pemimpin daerah harus paham bagaimana merumuskan konsep agar visi dan misi yang mereka pernah tawarkan bisa dioperasionalkan. Pemimpin daerah juga harus paham bagaimana menggerakkan dan memotivasi sumber daya manusia untuk mencapai tujuan. Itu semua adalah kecakapan manajerial.
Tetapi kecakapan manajerial saja belumlah cukup. Pemimpin di masa krisis harus memiliki kepekaan terhadap situasi dan kondisi yang sedang berlangsung dan dihadapi masyarakat. Orang pintar menyebutnya sense of crisis. Seorang pemimpin dengan kecakapan manajerialnya memiliki kemampuan konsepsional kemudian menjelaskannya kepada orang-orang di sekelilingnya. Tetapi ketika tidak dilengkapi dengan kepekaan terhadap situasi krisis, konsep yang dirancangnya belum atau bahkan tidak menjawab masalah. Sebab, konsep yang dirancang hanya menyentuh taruh misalnya program yang tidak dirasakan langsung oleh rakyat yang sedang berada dalam pusaran krisis.
Pemimpin di masa krisis adalah pemimpin yang memiliki empati. Dia tidak bernafsu dan berhasrat terhadap kebijakan, program dan proyek mercusuar. Yang pertama dipikirkan pemimpin yang memiliki sense of crisis adalah nasib rakyat. Pemimpin di masa krisis dan memiliki sense of crisis adalah pemimpin yang paham dan sadar bahwa hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat. Jadi, sebelum memilih warga bisa menimbang-nimbang siapa kira-kira pemimpin yang memiliki sense of crisis dan empati yang karena itu pantas dipilih. (Aga)