Jember Hari Ini – Mata kuliah Pancasila dalam kerangka indoktrinasi dengan penafsiran tunggal dan penyampaian yang bersifat searah, tidak menarik bagi anak muda. Padahal generasi milenial inilah yang akan meneruskan tongkat estafet bangsa Indonesia sehingga perlu aktualisasi nilai-nilai Pancasila dan mencari metode pengajaran Pancasila yang bisa menarik generasi muda. Sebab jika mereka gagal memahami Pancasila maka masa depan persatuan Indonesia menjadi taruhannya. Demikian disampaikan Kepala Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada, Achmad Munjid, dalam webinar bertema “Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi”. Webinar ini digelar Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter dan Ideologi Kebangsaan (P3KIK) dan Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember, Senin siang.
Menurut Achmad Munjid, seharusnya penyampaian materi tentang nilai-nilai Pancasila memberikan ruang kepada generasi milenial untuk mencoba menafsirkan Pancasila sesuai dengan kondisi saat ini. Menurut Achmad Munjid, anak muda harus dibekali materi mengenai Pancasila dari berbagai sisi, misalnya sejarah mengenai Pancasila, dokumen sidang BPUPKI dan bahan lainnya, bagaimana jika mereka ada dalam posisi sebagai warga minoritas yang akan membangun rumah ibadah. Kalau perlu ada field trip dan riset mengenai Pancasila dari sudut pandang generasi milenial.
Hal senada ditegaskan Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna. Iwan Taruna mengusulkan agar mahasiswa tidak hanya mendapatkan kuliah Pancasila di kelas. Mahasiswa juga harus didorong membuat konten-konten mengenai Pancasila sesuai kreativitas masing-masing melalui media sosial, youtube, bahkan kalau perlu menggunakan aplikasi Tik Tok. Namun yang paling penting, bagaimana memberikan teladan bagi generasi milenial dalam menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehar-hari.
Sedangkan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Profesor Yudian Wahyudi, mengingatkan kepada dosen mata kuliah Pancasila dan guru mata pelajaran PPKN untuk memberikan penekanan kepada anak didiknya bahwa Pancasila adalah pemersatu bangsa. Pancasila adalah hasil kesepakatan para pendiri bangsa yang terbukti mampu menyelamatkan bangsa dari perpecahan. (Hafid)