Audiotorial “Mitigasi Tsunami”

Waspada dan terus menerus berikhtiar menuju masyarakat tangguh bencana adalah keharusan. Begitu kata PLT Bupati Jember Abdul Muqit Arief. Apalagi Jember termasuk salah satu dari 8 Kabupaten yang berada di garis pantai yang  berpotensi terkena tsunami.

Menurut PLT Bupati Muqit Arif, masyarakat tidak perlu cemas terhadap ramalan yang menyebut tsunami setinggi 20 meter bakal melanda laut selatan akibat megathrust atau gempa berkekuatan tinggi. Tetapi pada waktu yang sama masyarakat harus membiasakan diri bersikap waspada sembari berikhtiar melakukan tindakan antisipasi.

Sejauh ini ramalan tsunami memang hanya menyebut ketinggian gelombang dan prakiraan waktu gelombang itu mencapai ke pantai. Ramalan tidak menyebutkan kapan tsunami terjadi. Karena itu, seruan PLT Bupati Muqit Arief relevan. Masyarakat diseur tidak cemas, melainkan bersikap waspada.

Waspada adalah bagian tak terpisahkan dari mitigasi bencana. Kewaspadaan mendorong persiapan dan kesiapan pemerintah dan masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya bencana.  Mitigasi adalah ikhtiar yang diarahkan untuk mengurangi dan menekan risiko bencana hingga titik paling rendah. Ikhtiarnya meliputi pembangunan infrastruktur hingga sikap dan perilaku manusia. Dalam undang-undang kebencanaan disebutkan, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Hingga di sini menjadi makin terlihat relevansi dorongan PLT Bupati Muqit Arief. Dorongan yang diarahkan pada pentingnya membangun masyarakat tangguh bencana. Tentu saja, ikhtiar itu mesti digenapi dengan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana. Sistem peringatan dini adalah salah satunya. Yang bisa menggenapi keebutuhan itu tentu saja Pemerintah. Maka, akan semakin lengkap ketika ikhtiar membangun masyarakat tangguh bencana diiringi dengan kehadiran Pemerintah. Kuatirnya Pemerintah hanya bisa menyeru, mengimbau dan mendorong, tetapi tidak hadir menyertai warganya. (Aga)

 

Comments are closed.