Jember Hari Ini – Meski Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuan untuk mempermudah pembelajaran daring, namun pembelajaran daring tetap tidak bisa maksimal. Terutama di SD dan SMP yang berlokasi di wilayah terpencil seperti Kecamatan Tempurejo dan Silo. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jember, Edy Budi Susilo, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi D DPRD Jember, Rabu siang.
Menurut Edy Budi Susilo, kendala utama pembelajaran daring adalah sinyal internet tidak bisa menjangkau sejumlah wilayah Kabupaten Jember sehingga siswa di beberapa kecamatan tidak bisa melakukan pembelajaran secara daring. Ada juga beberapa siswa yang orang tuanya tidak memiliki HP android. Karena itu, khusus sekolah di wilayah pinggiran, Dinas Pendidikan menerapkan metode pembelajaran yang berbeda dengan wilayah kota. Dia meminta sekolah dan guru berkeliling ke rumah wali murid, atau siswa datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas. Namun mereka tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Dinas Pendidikan hingga saat ini belum berani mengusulkan pertemuan tatap muka untuk siswa SD dan SMP karena mayoritas kecamatan di Kabupaten Jember masuk zona orange dan jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 terus meningkat. (Hafid)