Jember Hari Ini – Momentum peringatan Hari Guru Nasional ditandai dengan aksi unjukrasa yang digelar puluhan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di depan gedung DPRD Jember, Rabu pagi. Mereka meminta kejelasan nasib dan mempertanyakan kebijakan Bupati Jember non aktif, Faida, yang melakukan mutasi lokasi kerja ribuan GTT dan PTT.
Korlap aksi, Ali Zamil, menjelaskan, kebijakan Bupati non aktif Faida menyebabkan lokasi kerja GTT dan PTT jauh dari rumah tinggal. Akibatnya, ada beberapa GTT yang tertimpa musibah kecelakaan akibat kelelahan. Zamil mendesak Bupati Jember menata kembali penempatan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap karena masih banyak sekolah yang dekat rumah tinggal GTT dan PTT tidak ada tenaga pengajarnya. GTT dan PTT juga mempertanyakan prioritas anggaran Pemkab Jember karena Pemkab Jember lebih mengedepankan pembelian komputer baru bagi dinas pendidikan senilai Rp 200 juta lebih. Sementara kesejahteraan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap tidak pernah menjadi prioritas Pemkab.
Zamil menambahkan, GTT juga menyoroti kebijakan Bupati non aktif menunjuk ratusan Pelaksana Tugas (Plt) kepala sekolah SD dan SMP sejak 2017. Kebijakan itu menyebabkan ribuan ijazah lulusan SD dan SMP di Jember tidak sah karena ijazah tersebut ditandatangani oleh Plt kepala sekolah. Sesuai ketentuan, yang menandatangani ijazah harus kepala sekolah definitif. (Fian)