Audiotorial “Satu Suara Sangat Berarti”

Komisi Pemilu Jember memastikan akan memfasilitasi pasien covid 19 menggunakan hak pilihnya pada pilkada 9 Desember mendatang. Ketua Komisi Pemilu Jember, Muhammad Syai’in, dalam keterangan kepada media menjelaskan, petugas KPPS akan jemput bola untuk warga terpapar covid 19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Petugas, kata Syai’in akan dilengkapi pakaian hazmat. Sedang untuk pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, yang bersangkutan harus mengurus pindah pilih lebih dahulu andai rumah sakit tempat mereka dirawat jauh dari rumah tinggal. Pindah pilih bagi pasien yang dirawat di rumah sakit bisa diuruskan kerabat dan  Komisi Pemilu memastikan akan memberikan layanan cepat.

Pemilu adalah isntrumen demokrasi untuk keperluan suksesi secara damai. Karena itu, setiap suara sangat berarti. Setiap suara menentukan siapa pemimpin yang bakal tampil dalam periode tertentu. Setiap suara adalah legitimasi bagi pemimpin. Pemimpin yang tidak memiliki legitimasi akan kesulitan menjalani kepemipinannya. Pemimpin yang tidak legitimate akan kesulitan mendorong partisipasi masyarakat. Pada tingkat tertentu rendahnya legitimasi bisa melahirkan apa yang disebut dengan civil disobedience atau pembangkangan sipil.

Begitulah, jadi bisa dipahami mengapa motivasi Komisi Pemilu memfasilitasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya begitu kuat. Sekali lagi, karena setiap suara sangat berarti. Pertama, karena suara pemilih menentukan siapa yang bakal tampil sebagai pemimpin. Kedua, suara pemilih menentukan legitimasi pemimpin terpilih.

Jadi sekarang tinggal menindaklanjuti dengan ikhiar berikutnya, yakni terus menerus menyeru agar suara itu diarahkan pada pemimpin yang berkualitas dan berintegritas.  Pemimpin yang jejak rekamnya memperlihatkan riwayat yang meliputi kejujuran, mengutamakan kepentingan yang lebih besar dan berjangka panjang ketimbang kepentingan sempit dan sesaat. Pemimpin yang mementingkan kepentingan banyak orang ketimbang kepentingan segelintir orang di kelompoknya. Bukan pemimpin yang saat pemilu mengiba agar rakyat memilihnya, tetapi begitu terpilih melupakan janji yang diteriakkan di atas podium kampanye. (Aga)

 

Comments are closed.