Jember Hari Ini – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan Rumah Sakit Paru-Paru sebagai rumah sakit rujukan layanan Covid-19 karena pertimbangan jumlah penderita Covid-19 di Jember sangat tinggi. Demikian ditegaskan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam wawancara eksklusif di Prosalina, Rabu siang.
Menurut Khofifah, selain jumlah penderita, pemilihan Rumah Sakit Paru-Paru sebagai rumah sakit rujukan layanan Covid-19 juga karena Rumah Sakit Paru-Paru merupakan aset milik Pemprov. Namun mereka yang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19, hanya mereka yang hasil PCR SWAB testnya positif Covid-19. Kasus Covid 19 di Jember secara standar WHO mencapai angka 85 persen, padahal seharusnya maksimal 60 persen sehingga kemudian membutuhkan intervensi khusus terkait layanan kesehatan Covid-19.
Hal senada ditegaskan Ketua Gugus Tugas Kuratif Penanganan Covid 19 Pemprov Jatim, dokter Joni Wahyuhadi. Menurut dokter Joni, Rumah SakitĀ Paru-Paru ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan dengan gejala kasus Covid-19 sedang. Sementara untuk kasus Covid-19 dengan kondisi berat tetap harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Dokter Sutomo atau Rumah Sakit Saiful Anwar. Saat proses monitoring kasus Covid-19, selalu ada temuan yang berbeda sehingga saat ini yang menjadi kebutuhan mendesak adalah perubahan perilaku sehingga ada upaya lebih keras untuk mencegah penularan Covid-19.
Pemerintah juga memberikan penghargaan lebih kepada tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Penghargaan tersebut diberikan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan remunerasi. (Ida-Abi)