Jember Hari Ini – Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jember menyiapkan kebijakan penyelamatan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terdampak Covid-19. Upaya penyelamatan ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia Jember terhadap 70 responden pelaku UMKM binaan BI.
Menurut Kepala Perwakilan BI Jember, Hestu Wibowo, survei khusus terkait dampak pandemi terhadap UMKM dilakukan tahun 2020 lalu. Hasilnya ternyata mayoritas pelaku UMKM terdampak pandemi covid 19. Sebanyak 91,43 persen UMKM di Jember dan sekitarnya terdampak Covid-19, sedangkan 8,57 persen tidak terdampak. Hestu juga menjelaskan, survei itu juga memotret dampak pandemi Covid-19 bagi UMKM. Dampak tersebut adalah apakah pelaku UMKM terpaksa harus merumahkan tenaga kerja, ketahanan pembiayaan kegiatan produksi, dan ketahanan membayar angsuran. Bank Indonesia sudah menyiapkan 4 paket percepatan penyelamatan UMKM tersebut di kawasan tapal kuda. Sebab, banyak peluang yang bisa dilakukan, yakni peluang pemasaran ditengah pandemi Covid-19. Bahkan upaya melakukan ekspansi pasar hingga ke luar negeri. Hestu menegaskan, syarat utama pemulihan ekonomi adalah vaksinasi dan protokol kesehatan.
Hal senada disampaikan Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna. Penyelesaian ini harus disiapkan bersama instansi terkait dan tokoh masyarakat. Ia berharap Kabupaten Jember kembali bangkit seperti dahulu, terkenal dengan pembangunan ekonomi progresif karena Jember memiliki semua potensi seperti SDM dan Sumber Daya Alam yang sangat melimpah. Meski demikian, penyelamatan tetap memperhatikan keselamatan masyarakat ditengah pandemi Covid-19. (Hafid)