Jember Hari Ini – Fraksi PKB DPRD Jember akan mengawal program dan kebijakan terkait pengananan gizi buruk atau stunting, kematian ibu, dan kematian bayi.
Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi, mengatakan, pembahasan APBD 2021 tengah berlangsung. DPC PKB Jember sudah berkordinasi dengan fraksi PKB untuk terus mengawal program kerja, khususnya soal kesehatan. Apalagi, DPC PKB Jember memiliki wakil di Komisi D yang mengawal persoalan kesehatan. Jika jumlah kasus gizi buruk atau stunting dibiarkan, maka akan merusak generasi muda. Sebab persoalan stunting, angka kematin ibu, dan angka kematian bayi perlu penanganan serius. Dalam pembahasan APBD, alokasi anggaran untuk penanganan stunting, angka kematian ibu dan bayi harus jelas. DPC PKB Jember juga akan membuat tim khusus untuk melakukan pendampingan terhadap pembahasan KUA-PPAS APBD. Jika anggaran di sektor yang penting kurang, DPC PKB akan meminta Fraksi PKB untuk terus memperjuangkan pagu anggaran untuk program yang melekat pada kepentingan masayarakat.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tahun 2020 lalu Kabupaten Jember menduduki peringkat pertama angka kematian ibu, dengan jumlah 61 kasus. Kemudian untuk kematian bayi ada sekitar 324 kasus dan kasus stunting berada diperingkat ketiga se-Jatim. (Fian)