Audiotorial “Akhirnya Perda APBD Digedog”

Paripurna penetapan Perda APBD Jember.

Akhirnya R-APBD 2021 digedog menjadi Perda APBD. Seluruh Fraksi di DPRD Jember menyetujuinya. Tetapi tentu saja dengan catatan masing-masing.

Ketua DPRD Jember, itqon Tsauqi, mengatakan, kendati pembahasan berlangsung cepat bukan berarti pembahasan tidak cermat atau asal-asalan. Badan Anggaran DPRD Jember, kata Itqon, bekerja maraton mencermati dan mengevaluasi rancangan anggaran yang diajukan Bupati. Begitu pula ketika pembahasan berlangsung di tingkat Komisi. Tak urung Bupati Hendy Siswanto menyampaikan penghargaan kepada DPRD Jember. Bupati Hendy juga menyatakan menerima masukan yang disampaikan fraksi untuk kemudian menjadi cacatan bagi OPD di jajaran Pemkab Jember.

Syukurlah kalau begitu. Jember akhirnya punya APBD. APBD itu penting. tanpa APBD pertumbuhan ekonomi melambat. Apalagi di masa pandemi. Sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi Jember melambat. Pada masa pandemi Covid-19 malah minus 2,98 persen. Sejauh ini APBD masih dianggap sebagai salah satu komponen penggerak roda ekonomi. Tiga komponen penggerak roda dan pertumbuhan ekonomi itu adalah belanja pemerintah, konsumsi masyarakat dan investasi.

Syukur juga jika wakil rakyat di DPRD Jember tidak membahas R-APBD asal-asalan. Targetnya bukan asal punya APBD gegara dua tahun Jember tanpa APBD. Warga Jember tentu akan jauh lebih menghargai jika wakil rakyat tidak berhentihanya sampai pada pembahasan dan pengesahan R-APBD menjadi APBD. Yang warga Jember harapkan pasti konsistensi wakil rakyat untuk terus mengawal pengelolaan dan penggunaan anggaran agar terhindar dari penyimpangan. Lebih dari semua itu, pembahasan APBD yang begitu cepat itu steril dari praktik pat-gulipat. (Aga)

 

 

 

 

Comments are closed.