Jember Hari Ini – Berawal dari kegelisahan sebagai orang tua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Sumoko Hadi, warga Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang menggagas Kedai Susu Tuli (K-SULI).
Menurut Sumoko, pendirian kedai di Jalan Manggis Nomor 96 Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang yang mewadahi kebutuhan anak-anak tuna rungu ini bukan murni gagasannya. Awalnya dia menemukan kedai tempat belajar anak-anak berkebutuhan khusus di kota Yogyakarta. Dia kemudian mengadopsi ide tersebut agar putranya yang menderita tuli bisa belajar mendiri dan lebih percaya diri. Selain menjual minuman dan makanan, kedai ini juga menjadi sarana belajar dan berinteraksi bagi warga yang menderita tuna rungu dengan memakai bahasa isyarat. Kedepan kata Sumoko, dia berharap K-SULI ini juga bisa mewadahi dan memasarkan karya anak-anak berkebutuhan khusus sehingga mereka bisa mandiri dan menjalani kehidupan dengan baik. Tidak ada lagi orang yang menganggap remeh penyandang tuna rungu.
Kepala SLB Negeri Jember, Umi Salmah, sangat mengapresiasi pendirian kedai istimewa tersebut. Menurut Umi Salmah, kedai tersebut bukan hanya sarana untuk belajar mandiri dan berwirausaha, namun juga sarana bagi anak-anak berkehutuhan khusus untuk berinteraksi sosial. Umi mengaku sangat bangga dan bahagia ada orang tua Anak Berkebuhan Khusus yang benar-benar memikirkan masa depan anaknya. Sejauh ini kata Umi, pemerintah sudah memiliki kepedulian kepada Anak Berkebutuhan Khusus dengan menyiapkan aturan dan Perda tentang penyandang disabilitas.
Sementara Lurah Jember Lor, Rudie Harie, sangat senang dengan pendirian Kedai Susu Tuli. Bahkan, Rudi memproyeksikan agar kedepan K-SULI bisa menjadi ikon Kelurahan Jember Lor menjadi tempat wisata kuliner dan edukasi. Kedepan kelurahan Jember Lor akan berupaya agar kedai tersebut juga menjadi sentra kerajinan Anak Berkebutuhan Khusus. (Ida-Anto)