Selama Pembelajaran Daring, Angka Putus Sekolah Meningkat Tajam

Jember Hari Ini – Ketua PGRI Jember, Supriyono, mengaku khawatir sekolah daring atau online akan menambah angka putus sekolah. Supriyono mengatakan, hasil penelitian di yogyakarta dijelaskan, sekolah online menambah angka putus sekolah. Karena keluarga yang kurang mampu akan mengajak anaknya untuk membantu bekerja. Terutama karena anak yang belajar melalui daring dipastikan banyak waktu luang. Sementara jika anak memiliki penghasilan, maka tidak menutup kemungkinan anak tersebut akan malas sekolah. Menurut Supriyono, jika hal ini terus dibiarkan akan terjadi lost generation.

Supriyono menambahkan, setelah simulasi pembelajaran tatap muka yang terpenting adalah vaksinasi untuk seluruh guru.

Hal senada ditegaskan Kepala Seksi SMA-SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Jember-Lumajang, Rosyid Althaf. Bahkan menurut Rosyid, selama pandemi Covid-19 angka siswa putus sekolah di Jember mencapai 30 persen. Angka 30 persen tersebut sangat besar sehingga harus segera disikapi secara bijak. Angka siswa putus sekolah tersebut karena selama pembelajaran daring mereka enggan menjalani kegiatan belajar mengajar, ada yang membantu orang tuanya bekerja, dan ada yang menikah. (Fian)

Comments are closed.