Jember Hari Ini – Universitas Jember mendorong perajin batik tulis di Desa Dawuhan Mangli Kecamatan Sukowono beralih menggunakan pewarna alami yang lebih ramah lingkungan. Karena itu, Universitas Jember bekerjasama dengan Kementerian Sosial menggelar pelatihan membatik untuk warga Desa Dawuhan Mangli.
Menurut pembina pelatihan kerajinan batik, Doktor Honest Dody Molasi, program ini merupakan kerjasama dengan Kementerian Sosial, Bidang Layanan Sosial, pada Program Desa Sejahtera Mandiri. Ada 5 desa yang menjadi sasaran program tersebut, yakni Desa Dawuhan Mangli Kecamatan Sukowono, Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas, Desa Pakis Kecamatan Panti, serta Desa Harjo mulyo Kecamatan Silo. Program untuk mensejahterakan masyarakat ini dengan melihat potensi masyarakat di desa tersebut. Salah satu potensi yang ada di Desa Dawuhan Mangli adalah batik tulis. Selama ini mereka menggunakan menggunakan pewarna tekstil, yang cenderung merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan menimbulkan penyakit kulit. Menurut dosen FISIP UNEJ ini, perlahan warga Desa Dawuhan Mangli beralih menggunakan pewarna alami yang harganya bahan lebih murah karena bisa ditemukan di sekitar rumah warga.
Sementara salah seorang pengrajin batik tulis Desa Dawuhan Mangli, Sugiono, menyambut baik pelatihan batik tulis menggunakan pewarna alami. Ia mendukung langkah tersebut sebab sebelumnya dia menggunakan pewarna sistetis dan pernah sakit bahkan harus opname selama seminggu. Sugiono mengaku mengalami bengkak pada tangannya usai meracik pewarna sintetis tersebut. Karena itu, saat dia sudah beralih menggunakan pewarna alami dengan membuat batik pendalungan campuran warna Jawa Madura. Hal ini dilakukan, dalam rangka melestarikan budaya batik yang ada di desanya.
Pantauan Prosalina FM, pelatihan batik digelar di balai Desa Dawuhan Mangli Sukowono yang diikuti puluhan pengrajin batik tulis. Mereka mengunakan daun dan kulit pohon sebagai pewarna alami. (Hafid)