15 Kecamatan Masuk Zona Merah Bencana Hidrometeorologi, Gempa, dan Tsunami

Jember Hari Ini – BPBD bersama Polres, Perhutani serta tim Jember Sae memetakan 15 kecamatan di wilayah Jember yang masuk zona merah rawan bencana hidrometeorologi, gempa, dan tsunami. Karena itu, semua pihak terkait dan masyarakat harus berkolaborasi melakukan mitigasi dan edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya kesiapsiagaan bencana hidromereorologi.

Demikian ditegaskan Kapolres Jember, AKBP Arif Rachman Arifin, saat rapat koordinasi bersama tim Jember Sae bidang kebencanaan di Mapolres Jember. Penanganan daerah rawan bencana akan menjadi atensi Polres Jember untuk mengantisipasi dan meminimalisir potensi bencana. Mengingat intensitas curah hujan beberapa minggu terakhir relatif tinggi, sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan akan bencana yang mengancam sewaktu-waktu. Menurutnya, mitigasi dan kesiapsiagaan tersebut merupakan tugas seluruh elemen masyarakat. Namun disisi lain, pemahaman masyarakat masih rendah. Karena itu, pihaknya akan mengerahkan kapolsek dan bhabinkamtibmas untuk mendampingi proses sosialisasi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Program kesiapsiagaan bencana tersebut merupakan tanggung jawab Polres Jember sebagai salah satu pemangku tanggungjawab penanggulangan bencana.

Hal senada disampaikan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Pemkab Jember, Mahmud Rizal. Menurut tim ahli kebencanaan Jember Sae ini, zona merah  kawasan rawan bencana hidromeoteorologi yaitu sepanjang lereng selatan Gunung Argopuro dan lereng Gunung Gumitir. Menurut Rizal, ada 15 kecamatan yang masuk dalam peta zona merah bencana hidrometeorologi, gempa, dan tsunami. Sembilan kecamatan masuk zona merah kawasan rawan bencana hidromeoteorologi diantaranya, Kecamatan Sumberbaru, Kecamatan Tanggul, Kecamatan Bangsalsari, Kecamatan Panti, Kecamatan Sukorambi, Kecamatan Patrang, Kecamatan Arjasa, Kecamatan Jelbuk, dan lereng Gumitir Kecamatan Silo. Sedangkan 6 kawasan masuk wilayah rawan gempa dan potensi stunami, yaitu  Kecamatan Kencong, Kecamatan Gumukmas, Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Ambulu, Kecamatan Puger, dan Kecamatan Wuluhan. Karena itu, lanjut Rizal, BPBD akan melakukan kampanye publik kebencanaan di titik rawan tersebut. Proses sosialisasi dimulai dari Desa Jambesari Kecamatan Sumberbaru dan kemudian serentak di delapan kecamatan di lereng Gunung Argopuro dan Gunung Gumitir. (Hafid)

Comments are closed.