24 Desa di 15 Kecamatan Masuk Wilayah Rawan Tanah Longsor

Bupati Hendy saat rilis pers terkait mitigasi bencana di Jember.

Jember Hari Ini – Sebanyak 24 desa yang tersebar 15 kecamatan di Kabupaten Jember masuk wilayah rawan  tanah longsor. Pemkab Jember bersama Polres, BPBD, dan sejumlah instansi akan berupaya melakukan pencegahan supaya bencana tanah longsor tidak terjadi.

Menurut Bupati Jember, Hendy Siswanto, peringatan BMKG tentang pontensi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Jember sangat  beralasan. Apalagi potensi cuaca estrim diprediksi terus terjadi hingga bulan Desember mendatang. Perkiraan tersebut kemudian dikomparasi dengan peta gerakan tanah longsor di Kabupaten Jember, khususnya lereng selatan Gunung Argopuro sampai kawasan Gunung Gumitir wilayah Kecamatan Silo. Puncak curah hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari mendatang. Karena itu, Pemkab Jember bersama pihak terkait melakukan upaya pencegahan, mengurangi risiko bencana, mitigasi, kesiapsiagaan masyarakat, dan komunitas. Pencegahan dilakukan dengan kegiatan menutup retakan tanah dan melakukan kegiatan reboisasi. Pemkab Jember juga mulai melakukan kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat melalui penentuan jalur evakuasi, pembuatan rambu evakuasi, penyediaan tempat evakuasi sementara, dan tempat evakuasi akhir.

Bupati Hendy menambahkan, peningkatan kapasitas masyarakat juga harus ditunjang dengan giat simulasi, serta ketangguhan masyarakat dan komunitas menghadapi bencana. Bupati Hendy bersyukur mulai Senin kemarin, BPBD, TNI, Polri, dan komunitas relawan bencana bergerak melakukan mitigasi bencana. (Hafid)

Comments are closed.