Stunting, AKI, dan AKB Sangat Tinggi, Anggaran DP3AKB Justru Dipangkas

Jember Hari Ini – Meski angka stunting Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sangat tinggi, namun alokasi anggaran Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) hanya sebesar Rp 1,1 miliar dalam APBD tahun depan.

Kepala DP3AKB, Suprihandoko menjelaskan, anggaran operasional untuk pencegahan stunting AKI dan AKB tahun 2022 turun. Tahun 2021 alokasi anggaran sebesar Rp 2,3 miliar sementara tahun 2022 justru turun menjadi Rp 1,1 miliar. Dengan anggaran tersebut menurut Suprihandoko pihaknya tidak bisa berbuat banyak. DP3AKB hanya bisa memaksimalkan relawan pendamping keluarga yang jumlahnya mencapai 5.625 orang yang tersebar di setiap desa. Untuk memberikan penyuluhan pencegahan stunting AKI dan AKB yang hingga saat ini tidak pernah mendapatkan honor dari Pemkab. Relawan pendamping keluarga hanya menerima transport yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Suprihandoko menegaskan pihaknya tidak bisa membuat program lain untuk mencegah kasus stunting, AKI, dan AKB.

Suprihandko mengaku tidak mengetahui mengapa alokasi anggaran pencegahan stunting AKI dan AKB sangat minim. Namun pihaknya yakin tim anggaran Pemkab Jember memiliki pertimbangan merencanakan untuk memenuhi kebutuhan anggaran setiap Organisasi Perangkat Daerah. (Fian)

Comments are closed.