Jember Hari Ini – Rendahnya serapan anggaran Pemkab Jember tidak semata-mata karena keterlambatan penetapan APBD. Demikian disampaikan Pengamat Keuangan Publik, Hermanto Rohman M.Ap.
Menurut Dosen FISIP Universitas Jember ini, fakta keterlambatan anggaran sebenarnya sudah diketahui oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Seharusnya seluruh OPD bisa merencanakan anggaran dengan melihat estimasi waktu yang ada. Namun kenyataannya, banyak OPD yang menganggarkan kegiatan yang jelas-jelas tidak bisa dilaksanakan, sehingga anggaran tersebut tidak bisa terealisasikan dan menjadi silpa. Bahkan saat Perubahan APBD, Pemkab terlihat tidak melakukan evaluasi dengan mengubah anggaran yang tidak mungkin terealisasi, justru ada sejumlah OPD yang anggarannya ditambah namun sulit merealisasikan. Salah satu penyebab lain adalah karena banyaknya pejabat yang masih berstatus PLT sehingga ada dugaan kepala organisasi perangkat daerah masih ragu dalam merealisasikan anggaran.
Hermanto berharap Pemkab Jember bisa melakukan evaluasi realisasi anggaran tahun 2021 sehingga perencanaan hingga realisasi anggaran tahun 2022 bisa terserap dengan maksimal. Selain itu, Hermanto juga meminta agar seluruh kepala OPD bisa segera definitif sehingga tidak ada kepala OPD yang ragu dalam melaksanakan kegiatan. (Fian)