Jember Hari Ini – Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Jember yang menjadi korban tenggelamnya speedboat di Selat Morong Bengkalis Riau, Jumat 14 Januari lalu adalah pengantin baru. Hal ini terungkap dari hasil penelusuran petugas Disnaker Pemkab Jember. Kedua korban sepasang suami istri warga Desa Sukamakmur Kecamatan Ajung. Namun istrinya berasal dari Desa Curah Kalong Kecamatan Bangsalsari, bukan Kecamatan Tanggul seperti tertera dalam alamat di informasi awal.
Menurut Kepala Seksi Perlindungan Tenaga Kerja dan Pekerja Migran Indonesia Disnaker Kabupaten Jember, Ridha Herawati, korban bernama Saiful Arif (30) warga Dusun Curahrejo Desa Sukamakmur Kecamatan Ajung, dan Siti Rofiqoh (32) asal Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari. Siti Rofiqoh pernah tinggal di wilayah Kecamatan Tanggul Jember, namun setelah mantan suaminya meninggal dunia, dia kembali ke rumah orang tuanya di Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari. Siti Rofiqoh kemudian memilah lagi dengan Saiful Arif dan tinggal di Desa Sukamakmur Kecamatan Ajung. Hasil koordinasi dengan pihak keluarga, mereka tidak memiliki biaya untuk pemulangan jenasah. Mereka memohon bantuan pemerintah untuk menfasilitasi pemulangan kedua jenazah tersebut. Menurut Ridha, kedua korban berangkat menjadi menjadi buruh migran secara ilegal. Namun pemerintah akan tetap membantu dengan berkoordinasi dengan pihak Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Jawa Timur di Surabaya.
Diberitakan sejumlah media, 21 orang mengalami kecelakaan laut saat speedboat pancung di perairan laut Selat Morong Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Riau, tenggelam Jumat 14 Januari 2022 lalu. Mereka terdiri 18 calon buruh migran, seorang orang tekong dan 2 anak buah kapal. Sebanyak 15 orang penumpang selamat, dan 3 orang meninggal dunia. (Hafid)