
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawasa, saat memberi santunan kepada ahli waris korban ritual maut di Payangan.
Jember Hari Ini – Menyusul kecelakaan saat ritual di Pantai Payangan yang menewaskan 11 korban anggota kelompok Tunggal Jati Nusantara, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menengarai adanya patologi sosial ditengah masyarakat. Karena itu, Gubernur Khofifah mengajak Pemkab Jember dan perguruan tinggi memberikan solusi fenomena yang terjadi di masyarakat.
Patologi sosial adalah ilmu tentang gejala-gejala sosial yang dianggap “sakit” disebabkan oleh faktor-faktor sosial atau ilmu tentang asal usul dan sifat-sifat. Penyakit ini berhubungan dengan hakikat manusia dalam kehidupan masyarakat. Demikian ditegaskan Gubernur Khofifah, usai memberikan bantuan kepada 10 ahli waris korban ritual di Pantai Payangan di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Senin pagi. Setiap ahli waris mendapatkan santunan masing-masing Rp 10 juta.
Khofifah menjelaskan, anggota kelompok yang menjalani ritual tersebut berasal dari berbagai strata sosial masyarakat dan beragam tujuan. Mereka yang mengikuti ritual ada yang ingin mencari kedigdayaan, kesuksesan ekonomi, sembuh dari sakit, dan persoalan sosial lainnya. Fenomena patologi terjadi hampir di seluruh dunia. Mereka yang gagal dalam memperoleh atau mencapai sesuatu yang diusahakan, akan mencari jalan pintas mendatangi seseorang yang dianggap bisa memberikan solusi efektif dan cepat. Harus ada upaya sistemik untuk bisa memberikan solusi bagi mereka. Karena itu, Khofifah mengajak perguruan tinggi ikut hadir memberikan solusi terhadap fenomena patologi sosial tersebut. Tentunya dengan pendekatan budaya, kearifan dan potensi lokal yang ada di masing-masing daerah dan dilakukan secara konprehensif. Peristiwa di Pantai Payangan juga bisa dijadikan referensi penyelesaian di masing-masing daerah di Jawa Timur.
Khofifah menambahkan, penyelamatan perlindungan masyarakat harus dilakukan bersama-sama. Daerah yang dinyatakan tempat berbahaya oleh BMKG harus segera dilakukan upaya mitigasi dan preventif supaya tidak terjadi peristiwa yang membahayakan masyarakat.
Sementara Bupati Jember, Hendy Siswanto, menyatakan, Pemkab Jember akan mengeluarkan surat edaran daerah berbahaya di wilayah pantai selatan Jember. Namun seperti apa surat edaran tersebut masih akan dimusyawarahkan dengan beberapa pihak terkait. Apalagi dalam kunjungan sebelumnya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa sudah mengingatkan tentang potensi bencana akibat cuaca ekstrim. Surat edaran tersebut masih dalam proses penyusunan. (Hafid)