Distribusi Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Masih Terkendala

Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, saat melakukan sidak minyak goreng di Pasar Sabtuan.

Jember Hari Ini – Distribusi minyak goreng curah di pasar tradisional hingga saat ini masih terkendala. Pedagang harus mendatangi distributor sehingga harga minyak goreng tetap mahal karena pedagang masih harus mengeluarkan biaya tambahan. Hal ini ditegaskan Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, usai  melakukan sidak di Pasar Sabtuan Kelurahan Tegal Besar, Sabtu siang. Sidak juga dilakukan di  distributor minyak goreng curah CV Fajar Jaya di jalan Teuku Umar Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates. Sidak ini dilakukan karena  warga Jember masih mengeluhkan sulit mendapatkan minyak goreng.

Polres Jember mengecek ketersediaan minyak goreng curah yang sering digunakan oleh pedagang di Jember. Hasil  pengecekan di pasar tradisional, distribusi minyak goreng curah masih terkendala sebab distributor yang biasanya menyuplai ke pasar-pasar tradisional menghentikan suplai. Justru pedagang yang diminta  datang ke gudang distributor sehingga pedagang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk  transport dan berpengaruh pada harga jual minyak goreng curah. Pedagang membeli dengan harga Rp 15.500, namun dijual dengan harga Rp 20.000 per kilogram.

Sementara pemilik agen minyak goreng di Jalan Untung Suropati Kelurahan Kepatihan, Achmad Safi’i Iskandar, mengaku dalam sepekan mendapatkan 2 kali pasokan minyak goreng curah. Saat ini harga minyak goreng curah berangsur turun antara Rp 15.500 hingga Rp 16.000 per kilogram.

Hal senada disampaikan pemilik toko bernama Ali Iskandar. Dalam kondisi normal, Ali Iskandar mengaku menjual 5 drum atau 900 kilogram minyak goreng per hari. Namun sekarang pasokan minyak goreng curah berkurang karena dalam seminggu hanya  2 kali pengiriman. Padahal kebutuhan minyak goreng di tokonya dalam sepekan mencapai  5,5 ton. (Hafid)

Comments are closed.