Jember Hari Ini – Polres Jember mengerahkan 340 personel gabungan polisi, TNI, Satpol PP dan petugas dinas perhubungan untuk mengamankan aksi demo yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jember, Selasa siang. Bahkan, Polres juga melakukan penutupan sejumlah titik dan memasang pagar barikade di sekitar gedung DPRD Jember. Aksi demo ini menolak penundaan pemilu dan wacana presiden tiga periode.
Menurut Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, Polres Jember menurunkan 240 personel yang terdiri dari personel polres dan polsek di Kabupaten Jember. Polres juga mendapat bantuan personel TNI, Satpol PP dan Dishub sebanyak 100 personel. Hal ini sebagai antisipasi kerawanan saat aksi demo mahasiswa. Kapolres menegaskan, Polres Jember akan memaksimalkan pengamanan peserta demo di sekitar bundaran DPRD Jember. Dengan pola pengamanan, mempersiapkan anggota polisi pengendalian massa, dalmas. Pengamanan ditekankan secara persuasif dan humanis. Selain itu, memastikan peserta unjuk rasa tidak membawa senjata tajam dan benda-benda berbahaya lainnya. Kapolres berharap perserta unjuk rasa menyampaikan aspirasinya secara damai dan tidak anarkis. Meski jika terjadi anarkis, pihaknya sudah menyiapkan standar operasional prosedur. Ada penindakan secara bertahap, mulai tahap 1 hingga tahap 6 yang dilakukan oleh tim khusus.
Pantauan Prosalina FM, kegiatan unjuk rasa dimulai sekitar pukul 2 siang. Peserta aksi melakukan longmarch dari Jalan Kalimantan menuju bundaran DPRD Jember sambil berteriak yel-yel tolak penundaan pemilu dan presiden 3 periode serta turunkan harga. (Hafid)