Jember Hari Ini – Sebanyak 6 ekor ternak sapi di Kecamatan Balung dan Gumukmas diduga terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Namun untuk memastikan apakah ternak tersebut terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan mengirim sampel liur sapi untuk dilakukan uji lab di UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur di Malang.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember, drh. Andi Prastowo, sapi yang diambil sampelnya yakni 3 ekor di Desa Curah Lele Kecamatan Balung dan 3 ekor sapi dari Desa Purwoasri Kecamatan Gumukmas. Pihaknya menunggu hasil laboratorium dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur yang hingga saat ini belum turun. Hasilnya akan diketahui satu hari setelah pengiriman sampel diterima.
Andi menhimbau masyarakat tidak panik karena tingkat kematian akibat terpapar Penyakit Mulut dan Kuku sangat kecil. Jika masyarakat menemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku dengan cirri-ciri demam tinggi, lidah menjulur, mulut dan hidung berlendir, tidak punya nafsu makan, segera lapor ke Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan. Sapi tersebut harus segera dipisahkan supaya tidak menular ke sapi yang sehat lain. Penyakit Mulut dan Kuku pernah menjangkiti ternak di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. Pada tahun 1986, pemerintah menyatakan secara nasional seluruh ternak bebas dari penyakit mulut dan kuku. namun kasus tersebut kembali muncul tahun 2022.
Sementara Kapolsek Gumukmas, AKP Subagio, meminta peternak langsung melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan. Bahkan, kapolsek juga menghimbau peternak melakukan penyemprotan secara berkala, supaya ternak tidak mudah terpapar Penyakit Mulut dan Kuku. Jika menemukan hewan ternak terpapar dengan ciri-ciri Penyakit Mulut dan Kuku, supaya segera berkoordinasi dengan dokter hewan. (Hafid)