Komisi D Kritisi Peningkatan Kasus AKI dan AKB yang Tidak Diiringi Upaya Penanggulangan

Jember Hari Ini – Pasca penyampaian Laporan Keterangan dan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2021, Komisi D DPRD Jember menyoroti soal penanganan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menunjukkan tren peningkatan pada tahun 2021. Hal ini dilakukan setelah Komisi D DPRD Jember mengkritisi laporan terkait penanganan kematian ibu yang mencapai 333,58 per 100 ribu kelahiran. Sementara tahun 2020 lalu mencapai 173,59 per 100 ribu kelahiran. Untuk angka kematian bayi tahun 2021 mengalami peningkatan 10,12 per 1.000 kelahiran, dan tahun 2020 tercatat sebanyak 9,22 per 1.000 kelahiran.

Sekretaris Komisi D DPRD Jember, Edi Cahyo Purnomo, mengatakan, peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) meningkat tajam. Hal ini menjadi persoalan serius yang harus segera ditangani oleh Pemkab Jember karena jika dibiarkan maka persoalan ini semakin serius. Tidak tertutup kemungkinan hal ini disebabkan karena peningkatan kasus pernikahan dini di Jember. Sementara anggaran yang disediakan oleh Pemkab Jember untuk mengantisipasi AKI dan AKB sangat minim. Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, setiap kecamatan mendapatkan tambahan Rp100 juta untuk menekan tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. (Fian)

Comments are closed.