Jember Hari Ini – Tidak hanya SDN Kramat Sukoharjo 04 Kecamatan Tanggul, jumlah siswa SMPN 5 Silo juga sangat minim. Jumlah siswa di sekolah yang berada di kawasan perkebunan Gunung Gumitir Desa Sidomulyo Kecamatan Silo mulai kelas 7 hingga kelas 9 hanya 8 orang.
Menurut salah seorang guru, Sutikno, SMPN 5 Silo lokasinya berdekatan dengan SDN Sidomulyo 02. Meski demikian, lulusan SDN Sidomulyo 02 tidak tertarik sekolah di SMPN 5 Silo, sehingga jumlah siswa sangat minim. Sekolah yang hanya memiliki 3 ruang kelas dan satu ruang kantor tersebut kondisinya memprihatinkan. Siswa yang berasal di sekolah tersebut lebih memilih sekolah di SMPN Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Sutikno mengaku sering menerima keluhan dari wali murid karena sejumlah guru yang mengajar di sekolah tersebut jarang hadir. Hal ini yang mengurangi animo siswa untuk sekolah yang berada di desanya sendiri.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Jember, Muhammad Hafidzi Kholis, menegaskan, minimnya siswa di beberapa SD dan SMP di Kabupaten Jember ini harus disikapi secara serius oleh bupati melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Jember. Harus ada keberanian untuk melakukan kajian yang tepat untuk menyelamatkan masa jenjang pendidikan anak serta lulus dengan memiliki kapasitas keilmuan sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Hafidzi merekomendasikan agar sekolah yang jumlah siswanya minim diregrouping dengan sekolah terdekat. Hafidzi akan mengagendakan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jember untuk mendata ulang jumlah SD dan SMP yang jumlah siswanya minim.
Hafidzi menambahkan, Komisi D DPRD Jember baru menerima informasi 2 sekolah yang siswanya minim, yaitu SDN Kramat Sukoharjo 04 Tanggul dengan jumlah siswa 2 orang, dan SMPN 5 Silo dengan total siswa dari kelas 7 hingga 9 sebanyak 8 orang. (Hafid)