Jember Hari Ini – Pascavideo joget dan dangdutan di bangunan calon masjid UIN KHAS Jember viral, ternyata ditindaklanjuti Komisi D DPRD Jember dengan langsung melakukan sidak ke lokasi. Sayangnya, Komisi D DPRD enggan memberikan komentar terkait video joget dan dangdutan tersebut. Komisi D DPRD justru mengajak masyarakat bergotong royong membantu pembangunan masjid UIN Khas Jember yang baru.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Jember, Muhammad Hafidzi Kholis, berdasarkan penjelasan dari pihak kampus UIN KHAS Jember, bangunan yang dijadikan tempat joget dangdutan tersebut memang belum diresmikan menjadi masjid. Bangunan itu memang rencananya akan dijadikan masjid untuk menggantikan masjid lama yang sudah tidak mampu menampung jumlah jamaah dari kalangan mahasiswa. Hafidzi menyayangkan kampus keagamaan yang menggunakan nama KH. Achmad Siddiq viral karena persoalan yang kurang pantas karena seharusnya almarhum KH. Achmad Siddiq dijaga lahir dan batin. Meski demikian, Hafidzi enggan memberikan tanggapan soal aksi joget dan dangdutan tersebut. Hafidzi justru mengajak masyarakat bergotong-royong membantu pembangunan masjid UIN KHAS baru yang belum selesai, bukan hanya ikut memviralkan video yang terjadi beberapa waktu lalu karena bagaimanapun UIN KHAS Jember merupakan aset bersama.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi Kelembagaan UIN KHAS Jember, Muhammad Nur Affandi, menegaskan, bangunan calon masjid yang dijadikan tempat joget dan bernyanyi masih belum bisa disebut masjid karena belum dipakai untuk sholat. (Rusdi)