Jember Hari Ini – Sejumlah pengguna jalan dan tokoh masyarakat meminta polisi dan Dinas Perhubungan mengevaluasi izin penggunaan jalan poros nasional Jember-Banyuwangi untuk kegiatan karnaval ataupun gerak jalan. Sebab, kegiatan karnaval budaya yang digelar Pemerintah Desa Garahan Kecamatan Silo, Rabu 31 Agustus 2022 kemarin menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
Mantan Wakil Bupati Jember, KH. Abdul Muqit Arif, menjelaskan, kegiatan karnaval dan gerak jalan yang menggunakan jalan nasional menyebabkan kemacetan puluhan kilometer mulai Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi sampai Kecamatan Mayang. Kiai Muqit bersama sejumlah pengendara terpaksa berhenti di Rest Area Kafe Gumitir Desa Sidomulyo sambil menunggu kemacetan terurai. Namun karena hingga lima jam menunggu kemacetan tak kunjung terurai, akhirnya dirinya memilih melanjutkan perjalanan meskipun berjalan pelan merayap. Kemacetan baru terurai Rabu sekitar pukul 23.00 WIB. Tidak sedikit sopir truk yang memilih tidur di atas kendaraan sambil menunggu kemacetan terurai. Bahkan, ada ambulans yang sedang membawa pasien juga terjebak macet. Muqit menilai, kemacetan tersebut bukan semata-mata karena kegiatan karnaval dan gerak jalan, namun juga faktor pengendara yang kurang tertib.
Lebih jauh Muqit berharap kepolisian dan Dinas Perhubungan mengkaji ulang, penggunaan jalan nasional ini untuk kegiatan karnaval atau kegiatan lain. Sebab ruas jalan tersebut adalah satu-satunya akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi. (Hafid)