Jember Hari Ini – Pascakenaikan harga BBM, ternyata tidak diikuti oleh kenaikan harga hasil panen para petani. Salah satunya, harga tomat justru semakin anjlok di kisaran harga Rp200-300 rupiah per kilogram. Demikian disampaikan salah satu pedagang Pasar Tanjung, Suhadi, Senin pagi.
Suhadi menjelaskan, sejak beberapa hari ini harga tomat di tingkat petani mengalami penurunan drastis. Para pengepul mengambil ke petani dengan harga Rp500 per kilogram. Sementara harga tomat di tingkat pengepul hanya selisih Rp300-500. Pengepul menjual ke pedagang dengan harga Rp800-1.000 per kilogram.
Sementara petani asal Kecamatan Sumberjambe, Dafir, mengatakan hal yang berbeda. Harga tomat di tingkat petani di Kecamatan Sumberjambe antara Rp200-300 per kilogram.
Untuk tomat kualitas bagus, 10 kilogram hanya dihargai Rp5.000. Sementara pengepul menjual kepedagang di tingkat pasar denganharga Rp800-1.000 per kilogram.
Sementara Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jumantoro, mengatakan, anjloknya harga tomat saat harga BBM naik menjadi pelengkap penderitaan petani saat ini. Petani sudah berjibaku dengan cuaca agar bisa makan, namun pada akhirnya pemerintah tidak memperhatikan harga hasil panen para petani.
Menurut Jumantoro, harga tomat yang hanya Rp500-1.000 telah membuat petani kembali menangis. Meski demikian, Jumantoro tetap menyemangati para petani agar tetap bangkit dalam kondisi apapun. (Rusdi)