Jember Hari Ini – Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Sat Polairud) Puger Polres Jember, Muhammad Na’i, mengimbau para nelayan hati-hati dan memakai pelampung saat melaut. Untuk itu, dia berkoordinasi dengan pihak pelabuhan Puger untuk memasang bendera merah yang menandakan adanya cuaca ekstrem.
Imbauan ini dilakukan menyusul rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo tentang cuaca ekstrem yang berpotensi terjadinya curah hujan intensitas sedang hingga lebat selama 5 hari kedepan, tanggal 6 hingga 10 September 2022.
Sesuai prakiraan BMKG, ada 23 wilayah kabupaten kota di Jawa Timur, yakni wilayah Gresik, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar, Trenggalek, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Kabupaten dan Kota Malang, Kota Batu, Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Jember, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi.
Muhammad Na’i menjelaskan, pihaknya selalu mengikuti perkembangan prakiraan BMKG Juanda Sidoarjo. Berdasarkan informasi itu, pihaknya mulai Senin malam sudah menerjunkan anggotanya untuk mengimbau para nelayan untuk memakai pelampung dan perlengkapan yang dibutuhkan lainnya. Selain itu, jangan lupa mengecek kelayakan mesin perahu dan kapal dalam kondisi baik. Jangan memaksakan berangkat jika kondisi mesin perahu dan kapal masih ada gangguan. Selain itu, imbauan juga disampaikan dalam WA grup nelayan dan radio. Bahkan, diikuti dengan pemasangan bendera merah di pelabuhan untuk meningkatkan kewaspadaan para nelayan. Meski demikian, pihaknya tidak bisa melarang nelayan untuk melaut karena memang sebagai mata pencaharian.
Sebelumnya, BMKG Juanda merilis perkembangan dinamika atmosfer wilayah jawa timur update 05 september 2022. meski kemarau di jawa timur, diperkirakan masih berpotensi hujan dengan intensitas bervariatif dari ringan, sedang hingga lebat disertai petir.
Hal ini dikarenakan aktifnya gangguan gelombang atmosfer Rossby dan MJO serta adanya belokan angin di wilayah utara Jawa. Selain itu, adanya suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih cukup hangat dengan anomali suhu muka laut + 0,5 hingga + 1,5 derajat celsius serta masih adanya fenomena Lanina lemah.
Kondisi ini akan berpengaruh pada pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang akan semakin intens yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat. (Hafid)