
Bupati Jember, Hendy Siswanto, dan Ketua SEKTI Jember, Jumain, saat tasyakuran Hari Tani Nasional ke-62.
Jember Hari Ini – Ribuan petani yang tergabung dalam Serikat Tani Independen (SEKTI) Jember, Selasa siang, menggelar tasyakuran Hari Tani Nasional ke-62 di depan Pemkab Jember. Pada kesempatan itu, petani juga mendesak Pemkab Jember segera menegakkan konstitusi agraria melalui reforma agraria sejati tanpa kekerasan.
Ketua SEKTI Jember, Jumain, mengatakan, berdasarkan data Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) tercatat ada 241 konflik agraria yang terjadi sepanjang tahun 2020. Termasuk konflik yang terjadi di Kabupaten Jember yang tak kunjung ada penyelesaian hingga saat ini. Petani yang memperjuangkan haknya sesuai undang-undang beberapa diantaranya menjadi korban kriminalisasi oleh sekelompok oknum. Karena itu, ribuan petani menyampaikan beberapa tuntutan kepada Pemkab Jember.
Tuntutan itu diantaranya, petani meminta tidak ada kriminalisasi lagi terhadap petani sekaligus mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas tindakan kriminalisasi terhadap petani yang sudah terjadi. Kedua, petani meminta Pemkab Jember menegakkan konstitusi agraria melalui jalu reforma agraria sejati. Selanjutnya petani juga meminta agar dilibatkan dalam Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) karena SEKTI sebagai KPA sebelumnya diberi mandat bisa masuk dalam GTRA.
Sementara Bupati Jember, Hendy Siswanto, menyampaikan terima kasih kepada ribuan petani yang bersedia mengubah rencana unjukrasa menjadi acara tasyakuran dan sholawatan pada peringatan Hari Tani Nasional ke-62. Terkait tuntutan ribuan petani, Hendy memastikan pihaknya akan berusaha membantu kebutuhan masyarakat, termasuk pemenuhan atas tanah. Kendati demikian, Hendy berharap para petani tidak menambah-nambah data apalagi saling mengklaim.
Hendy yang sekaligus Ketua GTRA Jember memastikan akan memproses sertifikat tanah yang ditempati fasilitas umum dan fasilitas sosial, termasuk juga rumah hunian yang ada di kawasan hutan. (Rusdi)