Jember Hari Ini – Setelah harga tomat dan kubis anjlok, kini disusul dengan harga timur dan terong. Per hari ini timun dan terong di tingkat petani hanya dihargai Rp400-600 per kilogram.
Taufik, salah seorang petani asal Kecamatan Jelbuk mengatakan, kondisi petani saat ini sudah tak berdaya. Saat biaya produksi meningkat, harga hasil panen justru anjlok.
Setelah sebelumnya tomat dan kubis di tingkat petani sempat naik, dihargai Rp500-600 per kilogram, kini kembali turun berada di harga Rp300-500 per kilogram. Bahkan, beberapa hari ini, harga anjlok juga terjadi pada timun dan terong yang hanya dihargai Rp400-600 per kilogram. Parahnya, saat kondisi petani tak berdaya, kehadiran pemerintah sejauh ini belum dirasakan oleh para petani.
Lebih jauh Taufik menjelaskan, penyebab harga komoditas palawija anjlok karena stok melimpah. Hal itu terjadi karena petani menanam tanaman secara seragam karena minimnya edukasi dan sosialisasi dari pemerintah. Jika dulu ada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), namun saat ini mereka hanya fokus mengurusi pupuk bersubsidi. (Rusdi)