Jember Hari Ini – Buku “Drama Tradisional Ludruk” karya dosen FKIP Universitas Jember, Akhmad Taufiq, mendapatkan Anugerah Sutasoma, dinobatkan sebagai buku karya sastra terbaik di Jawa Timur. Penghargaan ini disampaikan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBJT) di Gedung Kesenian Cak Durasim, Kompleks Taman Budaya Jawa Timur Jl. Gentengkali 85 Surabaya, Selasa (11/10/2022).
Penghargaan bergengsi di Jawa Timur ini sudah yang kedua kalinya. Diketahui, Anugerah Sutasoma adalah penghargaan Sastra Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur .
Menurut Akhmad Taufiq, penghargaan Anugerah Sutasoma ia terima pertama kali tahun 2018 dengan buku berjudul “Sastra Multikultural”. Kedua, diterima Selasa 11 Oktober 2022 dengan buku berjudul “Drama Tradisional Ludruk.”
Buku tersebut berisi potret ciri khas pertunjukan ludruk wetanan (Jember-Lumajang) yang membedakan dengan ludruk kulonan itu, seperti Surabaya, Jombang, Gresik, Malang, dan Lamongan. Wetanan memiliki karakteristik tersendiri menyangkut lakon, bahasa dan aktor.
Selain itu, melalui buku tersebut Taufik menyampaikan kritik budaya, terutama membanjirnya industri pasar hiburan di tanah air termasuk Jember. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap pasar ludruk menjadi tergilas. Karena itu, Taufik mendorong pemerintah supaya melakukan pendampingan dan penguatan organisasi dan literasi digital supaya ludruk wetanan tetap eksis di tengah badai industri hiburan.
Sementara Dekan FKIP UNEJ, Prof. Dr. Bambang Supeno, mengapresiasi penghargaan Anugerah Sutasoma yang diraih dosen FKIP UNEJ tersebut. Bambang menjelaskan mekanisme penganugerahan Sutasoma tidak berdasarkan sayembara dan pendaftaran. Salah satu tujuannya, untuk mengembangkan budaya leterasi budaya dan bahasa di Jawa Timur. Penghargaan ini diberikan setiap tahun terhadap karya dosen, guru di Jawa Timur.
Akhmad Taufik adalah bagian dari 7 orang, yang menjadi penerima penghargaan Anugerah Sutasoma tahun 2022. (Hafid)