Jember Hari Ini – Jumlah pengusaha perempuan atau womenpreneur di Indonesia hingga saat ini masih rendah. Dari 64,2 juta pelaku UMKM di Indonesia, hanya 30 juta UMKM yang dikelola oleh perempuan. Demikian disampaikan Ketua Pusat Studi Gender (PSG) Universitas Jember, Linda Dwi.
Menurut Linda, jumlah usaha di Indonesia 99 persen didominasi oleh UMKM. Posisi perempuan sebagai pelaku UMKM hanya ada 9,1 persen terhadap produk domestik bruto dan hanya 5 persen terhadap ekspor.
Hal ini menjadikan omset yang diperoleh wirausaha perempuan Indonesia masih belum maksimal. Sebanyak 87 persen masih di bawah nominal Rp15 juta per bulan atau Rp200 juta setahun.
Menurut Linda, omset pengusaha perempuan belum maksimal karena masih kesulitan mendapatkan akses pemberdayaan dan literasi teknologi. Pengusaha perempuan sudah berhasil mengakses pengembangan keterampilan, namun kesulitan mengakses modal untuk peningkatan usaha. Selain itu, pengusaha perempuan masih dibebani oleh faktor-faktor lain seperti urusan domestik dan urusan rumah tangga.
Lebih jauh Linda menjelaskan, berdasarkan hasil survei, beberapa motivasi usaha pengusaha perempuan di antaranya tidak ingin bergantung pada pasangan dalam hal finansial sebanyak 51 persen, mencari kesibukan dan aktualisasi diri 50 persen, dan menambah pemasukan utama yang dirasa kurang cukup dalam memenuhi kebutuhan sebanyak 48 persen. (Rizal)