Jember Hari Ini – Angka buruh migran ilegal asal Kabupaten Jember menempati ranking 2 terbanyak di Jawa Timur. Karena itu, Pemkab Jember terus berupaya untuk mengurangi buruh migran secara ilegal ke luar negeri. Salah satunya dengan melaunching aplikasi J-Pro Garuda atau Jember Program Gagasan dan Ruang Dialektika dalam acara Job Fair 2022 di Gedung Balai Serba Guna Jember, Kamis siang.
Menurut Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember, Rifendi Wahyu, aplikasi J-Pro Garuda berfungsi untuk mengurangi pekerja migran ilegal asal Kabupaten Jember. Sebab, minat kerja warga Jember ke luar negeri cukup tinggi. Mereka ada yang berangkat secara legal dan ada yang secara ilegal. Bahkan, Kabupaten Jember menempati peringkat 2 buruh migran ilegal terbanyak di Jawa Timur setelah Madura.
Lebih lanjut Rifendi menjelaskan, dalam kesempatan tersebut Pemkab Jember melalui Disnaker melaunching 3 aplikasi sekaligus untuk mempermudah para pencari kerja. Ketiga aplikasi tersebut, yakni aplikasi Jember Kartu Pencari Kerja Online (J-Ekapeka), Jember Program Dapat Ijazah dan Kartu Pencari Kerja (J-Pro Dai Kapeka), serta Jember Program Gagasan dan Ruang Dialektika (J-Pro Garuda). Aplikasi J-Ekapeka bagi pencari kerja berfungsi mendaftar hingga mencetak kartu kerja. J-Pro Dai Kapeka berfungsi untuk mengurangi pekerja migran. Sedangkan untuk aplikasi J-Pro Garuda berfungsi sebagai bursa kerja, khususnya untuk pencari kerja di kota tembakau.
Rifendi menambahkan, Disnaker telah bekerjasama dengan 176 SMK se-Jember. Untuk mereka yang lulus sekolah akan mendapat kartu pencari kerja tanpa harus mengurus ke Disnaker Jember. (Hafid)