Jember Hari Ini – Petani di Desa Ngampelrejo Kecamatan Jombang terpaksa melakukan panen dini tanaman bengkoang karena sudah terendam banjir sejak dua hari lalu, Sabtu (26/11/2022). Tidak hanya tanaman bengkoang yang terancam busuk akibat terendam air terlalu lama, tanaman jagung juga terancam gagal panen. Hingga hari ketiga, Senin, banjir akibat luapan Sungai Pladingan masih menggenangi rumah warga.
Kepala Desa Ngampelrejo, Nasyihudin, mengatakan, ada sekitar 600 KK yang terdampak banjir. Menurut Nasyihudin, mulai hari ini banyak petani bengkoang di desanya yang terpaksa panen dini. Apalagi harga bengkoang saat ini di tingkat petani terbilang cukup mahal, mencapai Rp3.500 per kilogram.
Total lahan pertanian yang terdampak banjir mencapai puluhan hektar. Selain jagung dan bengkoang yang sudah memasuki musim panen, petani juga banyak mulai menanam padi. Bibit padi yang baru ditanam juga diprediksi akan gagal akibat hanyut terkena banjir. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Diberitakan sebelumnya, hujan yang terus mengguyur Kabupaten Jember beberapa hari terakhir membuat Sungai Pladingan di Kecamatan Jombang meluap. Pemerintah desa sudah berkali-kali menyampaikan kepada Pemkab Jember agar segera melakukan normalisasi Sungai Pladingan, namun hingga saat ini upaya tersebut belum terwujud.
Nasyihudin menyebut, banjir di desanya sudah rutin terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Banjir semakin sering terjadi hingga dua kali dalam setahun. Banjir paling besar terjadi pada tahun 2020. (Ulil)